REVIEW
JURNAL
MANAJEMEN
PROYEK DAN RESIKO
NAMA
: REKY FRANS
NPM
: 25115738
KELAS : 3KB07
TUGAS : Mereview
jurnal dengan topik yaitu Manajemen Proyek dan Resiko di Bidang Komputer
UNIVERSITAS GUNADARMA
JURUSAN S1 – SISTEM KOMPUTER
Analisis Manajemen Resiko Teknologi Informasi Penerapan Pada Document
Management System di PT. Jabar Telematika (JATEL)
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Inti dari
latar belakang disini bahwa PT. Jabar Telematika (JATEL) merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang telematika. PT. JATEL melakukan proses bisnis melalui
Teknologi Informasi (TI). Namun, TI tidak selalu berjalan dengan apa yang
diharapkan oleh perusahaan, sehingga akan menimbulkan resiko. Untuk
mengantisipasi terjadinya resiko maka diperlukan analisis manajemen resiko
teknologi informasi. dengan penerapan yaitu : risk identification, risk
assessment serta risk treatment.
B. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas
adalah :
1.
Bagamana
proses analisis manajemen teknologi informasi?
2.
Apa
sajakah resiko yang terjadi?
3.
Bagaimana
hasil dari analisis manajemen resaiko?
C. Tujuan Pembahasan
1. Melakukan proses analisis manajemen risiko teknologi
informasi pada document management
system arsip elektronik Aplikasi Dokumen Elektronik (ADEL) dan Naskah
Dinas Elektronik (NADINE) di JATEL.
2. Menganalisis risiko yang terjadi pada document management system Aplikasi
Dokumen Elektronik (ADEL) dan Naskah Dinas Elektronik (NADINE) arsip elektronik
di JATEL.
3. Menghasilkan
analisis manajemen risiko teknologi informasi pada document management system Aplikasi Dokumen Elektronik (ADEL)
dan Naskah Dinas Elektronik (NADINE) arsip elektronik di JATEL.
II.
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian
Resiko
Pada kamus
bahasa inggris Oxford, resiko adalah sebuah kesempatan atau kemungkinan bahaya,
kehilangan, cedera, atau kosekuensi buruk lainnya.
Berikut ini
juga ada beberapa pendapat pengertian resiko, sebagai berikut :
1. Menurut ISO Guide 73 ISO 31000 adalah pengaruh
ketidakpastian pada tujuan.
2. Menurut Institute
of Risk Management (IRM) risiko merupakan gabungan antara kemungkinan
sebuah kejadian beserta konsekuensinya.
3. HM Treasury mendefinisikan risiko sebagai ketidakpastian hasil,
dalam berbabagi paparan, timbul dari kombinasi antara dampak dan kemungkinan
dari peristiwa.
4. Institute of Internal
Auditors menjelaskan bahwa risiko adalah ketidakpastian suatu
peristiwa yang terjadi yang berdampak pada pencapaian sebuah tujuan.
5. Menurut Paul Hopkins, risiko merupakan suatu peristiwa
dengan kemampuan untuk mempengaruhi misi, strategi, proyek, operasi rutin,
tujuan, proses inti, kunci dependensi dan/atau harapan dari stakeholder.
B. Konsep Resiko
Tingkatan resiko berdasarkan variable yang digunakan
probability dan impact, sebagai berikut :
1.
Low Probability Low Impact
= Low Risk.
Resiko tingkat pengaruh
yang paling kecil, Resiko ini dapat diabaikan.
2.
Low Probability High Impact
= Moderate Risk.
Resiko tingkat menengah,
resiko ini harus dimonitor dan membutuhkan penanganan.
3.
High Probability Low Impact
= Moderate Risk.
Resiko tingkat pengaruh
rendah, Ini hanya perlu dimonitor.
4. High Probability High Impact = High Risk.
Resiko pengaruh tinggi,
resiko yang harus secepatnya diatasi karena berbahaya.
C. Pengertian Manajemen Proyek
1. Menurut ISO Guide 73 BS31100 manajemen risiko adalah
aktivitas yang terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi
dari hal-hal yang berkaitan dengan resiko.
2. Menurut Institute
of Risk Management (IRM) manajemen resiko adalah proses yang bertujuan
untuk membantu organisasi memahami, menilai dan mengambil tindakan pada semua
resiko untuk meningkatkan kemungkinan keberhasilan dan mengurangi kemungkinan
kegagalan.
3. Menurut HM
Treasury menjelaskan manajemen risiko sebagai semua proses yang terlibat
dalam mengidentifikasi, menilai, dan mempertimbangkan resiko, menetapkan
kepemilikan, mengambil tindakan untuk mengurangi atau mengantisipasi resiko,
dan pemantauan dan peninjauan kemajuan.
4. Menurut London
School of Economics resiko bisnis harus diambil dan dipilah yang harus
dihindari dan dikurangi diikuti oleh tindakan menghindar atau mengurangi
risiko.
5. Menurut Business Continuity Institute manajemen
risiko merupakan budaya, proses dan struktur yang diletakan untuk mengelola
potensi peluang dan efek merugikan secara efektif.
D.
Proses Manajemen Resiko
Proses
yang dilakukan disini akan membantu pengambilan keputusan yang lebih baik.
Ada 3 langka utama
dalam menggambarkan proses manajemen
resiko yaitu :
1.
Risk Identification
Proses ini akan melakukan
identifikasi resiko yang dilakukan secara komprehensif dan terstruktur sehingga
resikko dapat dinilai secara sistematis.
2.
Risk Assesment
Pada proses ini adalah
keseluruhan dari proses Risk Analysis dan
Risk Evalution. Dimana Risk Analysis untuk menentuksan seberapa sering
resiko dapat terjadi dan dampak apa yang dihasilkan. Sedangkan, Risk Evaluation
untuk membandingkan resiko yang diperkirakan dan yang telah ditentukan.
3.
Risk Treatment
Proses ini akan menentukan
tindaakan dalam mengatasi resiko yang telah teridentifikasi sehingga dapat
mengurangi resikonya.
E.
Risk Manajemen Framework (kerangka kerja manajemen resiko)
Risk Manajemen Framewor
merupakan dokumen yang akan menghasilkan informasi. Penelitian yang digunakan
disini adalah :
1.
Symantec : Risk Manajemen Report
Gambar diatas adalah
kerangka kerja untuk mengklafisikasi resiko Teknologi informasi, sebagai
berikut:
Ø
Security risk (resiko keamanan) : informasi yang dapat diakses oleh
pihak yang tidak bertanggung jawab.
Ø
Availability risk (resiko ketersediaan) : informasi tidak dapat diakses
karena ada kegagalan sistem.
Ø
Performance risk (resiko kinerja) : kinerja yang kurang dari suatu
Teknologi informasi.
Ø
Compliance risk (resiko pemenuhan) : pengolahan informasi gagal
memenuhi peraturan.
2.
COBIT 5 for risk
COBIT adalah kerangka kerja
yang dibuat untuk manajemen tknologi informasi dan tata kelola TI.
Sumber daya dari TI yang
diidentifikasi dalam COBIT adalah aplikasi, informasi, dan infrastruktur,
sumber daya manusia.
F.
Document Management System (DMS)
DMS adalah Sistem Komputer
untuk menyimpan, mengelola, dan melacak dokumen atau gambar elektronik dari
informasi berbasis kertas. Komponen DMS yaitu Metdata, Integration, Capture,
Validation, Indexing, Stroge, Retrieval, Distribution, Security, Workflow, Collaboration,
Versioning, Searching, dan Publishing.
III.
ANALISIS DAN EVALUASI
Ada 3 proses yang di pakai untuk menganalisis resikonya. Seperti yang sudah dibahas pada kajian teori
tadi, sbagai berikut :
A.
Risk Identification
Proses ini melakukan pengelompkan resiko
berdasarkan sumber daya IT, yang didesinisi oleh COBIT, yang berhubungan dengan
document managemant system arsip elektronik ADEL (Aplikasi Document Elektronik)
dan NADINE (Naskah Dinas Elektronik) di JATEL.
Identifikasi yang dilakukan
oleh proses risk identification menghasilkan beberapa resiko yaitu:
Ø
Application : External Attacks, Malicous Code, Network Congestion,
System Crash.
Ø
Information : Database Failure, Data Fraud
Ø
Infrastructure : Physical Damage, Hardware Failure, Power Outages,
Force Majure.
Ø
People : Inappropriate Access, Abuse of Position of Trus, Disgruntled
Employees.
B.
Risk Assessment
Proses ini melakukan penilaian terhadap resiko yang terjadi pada document managemant system arsip
elektronik ADEL (Aplikasi Document Elektronik) dan NADINE (Naskah Dinas
Elektronik) di JATEL.
1.
Risk Analysis
Berikut beberapa analisis yang di ambil pada proses ini :
a. Bow-tie analysis : melakukan proses terhadap resiko yang menghasilkan
pemulihan dan control.
b. Klasifikasi Impact/Consequences : pada
tahap ini dilakukan klasifikasi tiap kelompok risiko pada sumber daya IT .
c.
Qualitative dan
semi-quantitative analysis : memberikan nilai pada tiap risiko yang telah teridentifikasi
berdasarkan likelihood dan impact.
2. Risk Evaluation
Resiko ini
mengevaluasi apakah resiko tersebut dapat ditoleransi atau tidak berdasarkan
level of risk atau tingktan resiko. Dimana
tingkatan resikonya ada 3 seperti pada matriks di bawah ini.
C. Risk Treatment
Dengn proses ini PT. Jabar
Telematika (JATEL) mengatasi risiko yang telah teridentifikasi pada aplikasi document
management system arsip elektronik ADEL (Aplikasi Dokumen Elektronik) dan
NADINE (Naskah Dinas Elektronik) dan memiliki medium level of risk dan menetukan
usulan strategi perlakuan risiko yang tepat dalam mengatasi permasalahan yang
sesuai dengan pembahasan ini yaitu dengan risk prevention (pencegahan risiko).
IV.
KESIMPULAN
1. Dalam mengidentifikasi resiko
digunakan 3 proses teknologi informasi yaitu Risk Identification, Risk
Assessment, dan Risk Treatment. Yang mana akan memberikan perlakuan yang lebih
baik pada sebuah resikonya.
2. Dari hasil analisis pada aplikasi document
management system arsip elektronik ADEL (Aplikasi Dokumen Elektronik) dan
NADINE (Naskah Dinas Elektronik) di PT. Jabar Telematika (JATEL) diketahui
bahwa terdapat 13 risiko (external attacks, malicious code, network congestion,
system crash, database failure,data/document fraud, physical damage, hardware failure,
power outage, force majure, inappropriate access, abuse of position of trust,
dan disgruntled employees) yang teridentifikasi dapat dikelompokan berdasarkan
sumber daya TI (application, information, infrastructure, dan people) dan dapat
diklasifikasikan impact/consequencesnya berdasarkan risk classification(security,
availability, performance dan compliance).
3. Penanganan organisasi terhadap
risiko secara umum sudah dilakukan dan
dapat
dikatakan sudah baik hanya saja PT. Jabar Telematika (JATEL) tidak memiliki
dokumen Standard Operational Procedureatau SOP yang berhubungan dengan
manajemen risiko TI di organisasi.
Kelebihan dari jurnal ini menurut saya : dengan adanya Kajian
Teori pada jurnal ini dapat dan memudahkan pembaca memahami maksud dari isi
jurnal.
Kekurangan dari jurnal ini menurut saya : seharusnya pada
Analisisnya tidak perlu terlalu banyak penjelasannya, dimana penjelasan itu
lebih baik diperbanyak saja pada kajian teorinya dan dianalisisnya lebih
fokuskan dengan apa yang dianalisis saja.
Sumber :
http://jutisi.maranatha.edu/index.php/jutisi/article/view/368/364
Komentar
Posting Komentar